MEDIA BLITAR - Kontroversi memenuhi nama Herybertus GL Nabit, bupati Kabupaten Manggarai, setelah dia diduga memecat sekitar 249 tenaga kesehatan (nakes) non ASN. Keputusan ini menimbulkan gelombang protes dan menjadi sorotan media sosial serta masyarakat.
Pada tanggal 12 Februari 2024, sekitar 300 nakes non ASN melakukan aksi unjuk rasa di kantor bupati Manggarai. Mereka menuntut perpanjangan Surat Perintah Kerja (SPK) dan kenaikan gaji yang setara dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK).
Para nakes tersebut merasa bahwa gaji yang mereka terima tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Tindakan Kontroversial Bupati Manggarai
Herybertus GL Nabit dihadapkan pada tekanan dari aksi demonstrasi tersebut. Namun, yang mengejutkan banyak pihak adalah keputusannya yang diduga tidak memperpanjang SPK para nakes non ASN.
Kepala Dinas Kesehatan Manggarai mengonfirmasi bahwa SPK mereka tidak diperpanjang untuk tahun 2024, sehingga menyebabkan mereka mungkin kehilangan pekerjaan.
Profil Herybertus GL Nabit
Herybertus GL Nabit, seorang politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menjabat sebagai bupati Kabupaten Manggarai sejak 2021.
Kekayaannya yang melimpah membuatnya menjadi salah satu kepala daerah terkaya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kekayaan Bupati Manggarai, Herybertus GL Nabit, mengalami peningkatan yang signifikan dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Menurut laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), harta kekayaannya melonjak dari Rp4 miliar menjadi Rp33 miliar, mencatatkan peningkatan sebesar Rp29 miliar.
Peningkatan yang dramatis ini menimbulkan pertanyaan dari masyarakat dan pihak berwenang terkait sumber kekayaan yang begitu cepat bertambah dalam waktu singkat.