Lirik dan Makna Lagu Sakura No Hanabiratachi - JKT48

- 29 Februari 2024, 23:09 WIB
Lirik dan Makna Lagu Sakura No Hanabiratachi - JKT48
Lirik dan Makna Lagu Sakura No Hanabiratachi - JKT48 /Okz/Selebritalk

MEDIA BLITAR - Lagu "Sakura No Hanabiratachi" dari JKT48 tak hanya sekadar alunan melodi, tetapi juga sebuah karya seni yang menggambarkan perjalanan emosional yang mendalam. Setiap bait liriknya membawa kita pada perjalanan di mana berbagai nuansa perasaan saling berbenturan; dari kesedihan hingga kebahagiaan, dari perpisahan hingga awal yang baru. Lagu ini seperti lukisan emosi yang hidup, memperlihatkan kerumitan perasaan manusia di momen kelulusan dan perpisahan.

Ikatan Kuat dalam Kisah Kebersamaan

Melalui lirik "Sakura No Hanabiratachi", kita dapat merasakan ikatan emosional yang kuat antara para teman. Kisah kebersamaan yang dijalin penuh tawa, canda, namun juga tidak terlepas dari kesedihan dan perpisahan. Setiap momen yang dilewati bersama menjadi begitu berharga, meskipun terkadang diwarnai dengan kepedihan perpisahan.

Makna Simbolis Bunga Sakura

Terdapat hubungan yang dalam antara lirik lagu ini dengan simbol bunga sakura, yang merupakan ikon keindahan Jepang. Bunga sakura tidak hanya mencerminkan akhir dari suatu babak kehidupan, di mana berbagai kenangan dan pengalaman telah terjadi, tetapi juga menjadi lambang harapan baru. Seperti bunga sakura yang mekar setelah musim dingin, lagu ini menggambarkan permulaan baru dalam menghadapi masa depan yang cerah.

Lirik Lagu Sakura No Hanabiratachi - JKT48

Dari jendela kelas terpancar sinar mentari yang indah
Ke kalender musim semi yang kan berlalu
Saat ku pandang ruang kelas semua teman sekelasku
Memakai seragam namun tampak dewasa

Semuanya kan pergi menuju
Masa depannya masing masing
Di punggungnya itu
Terlihat membentang sayap mimpi

Disaat kelopak bunga sakura bermekaran
Di suatu tempat lonceng harapan mulai bergema
Memberikan kebebasan dan keberanian
Hari esok pada kita

 

Disaat kelopak bunga sakura bermekaran
Di suatu tempat seseorang pasti sedang berdoa
Pintu menuju ke dunia yang baru
Haruslah kau buka dengan tangan sendiri

Kita bertengkar kita menelpon kita pun pernah menangis
Hari hari itu sangat aku rindukan
Selama ini kesedihan dan kegembiraan bagai jalan
Di saat apapun tak pernah sendirian

Halaman:

Editor: Ludvia Tria Fitriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x