Network
MEDIA BLITAR - Joko Anwar, sutradara terkenal dalam dunia horor, kembali memukau penonton dengan merilis poster film terbarunya, "Siksa Kubur," pada Senin 29 Januari 2024. Poster ini menggambarkan suasana kuburan yang sepi dengan para pelayat yang mulai meninggalkan tempat tersebut, di tepi liang kuburan terdapat tulisan misterius yang mengingatkan akan adanya siksaan kubur.
“Siapapun kamu di dunia, tujuh langkah pengantar meninggalkanmu kamu harus bisa menjawab pertanyaan malaikat kubur. Jika gagal, akan datang kepadamu Siksa Kubur,” tertera tulisan di poster tersebut, menambahkan elemen mistis dan ketegangan bagi yang melihatnya.
Baca Juga: Menyatu dengan Alam Gaib: Sinopsis Film Horor 'Sinden Gaib' Tayangkan Mulai 22 Februari 2024
Joko Anwar memberikan peringatan serius tentang datangnya siksaan di alam kubur kepada semua orang, tanpa memandang perbuatan apa pun yang mereka lakukan. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan bahwa kehidupan kita saat ini bisa menjadi hal terakhir yang kita lakukan, dan kita harus siap untuk menghadapi pertanggungjawaban di alam kubur.
"Siksa Kubur" diumumkan akan segera tayang di bioskop, menimbulkan antisipasi tinggi di kalangan penggemar film horor Indonesia.
Sinopsis "Siksa Kubur" oleh Joko Anwar ini bermula dari film pendek berjudul “Grave Torture” yang pernah dirilis di YouTube pada tahun 2012. Cerita di film ini berkisah tentang seorang anak pembunuh berantai yang tanpa sengaja masuk ke dalam peti mati ayahnya. Dengan hanya membawa sebatang korek api, anak tersebut harus menyaksikan ayahnya mengalami siksaan di dalam kubur sebagai akibat perbuatannya di dunia.
Film ini menampilkan pemeran-pemeran ternama seperti Reza Rahadian, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Fachri Albar, Arswendy Bening Swara, Faradina Mufti, Happy Salma, Jajang C. Noer, Putri Ayudya, Niniek L. Karim, Djenar Maesa Ayu, Muzakki Ramdhan, Widuri Putri, Runny Rudiyanti, Kania Atmaja, serta melibatkan sejumlah sineas berpengalaman seperti Tia Hasibuan sebagai produser, Jaisal Tanjung sebagai sinematografer, dan Allan Sebastian sebagai art director.
