Youtube Hapus 11,4 Juta Video, Dalam Kurun Waktu Tiga Bulan: April-Juni 2020, Begini Alasannya

- 27 Agustus 2020, 11:04 WIB
YouTube hapus 11,4 juta video hanya dalam waktu 3 bulan selama pandemi virus corona.*
YouTube hapus 11,4 juta video hanya dalam waktu 3 bulan selama pandemi virus corona.* /AFP/Lionel Bonaventure/

MEDIA BLITAR – Pihak Youtube memberikan pernyataan bahwa telah menghapus 11,4 juta video dalam kurun waktu tiga bulan. Informasi itu diungkapkan pada Selasa 25 Agustus 2020 lalu. Pihak Youtube mengambil keputusan ini karena jutaan video tersebut telah melanggar Pedoman Komunitasnya.

Konten-konten video tersebut diduga berisi materi seperti pornografi, hasutan yang memicu kekerasan, pelecehan, dan perkataan yang mendorong kebencian. Adapun video yang dihapus kemungkinan juga berisi penipuan, spam, dan konten yang menyesatkan.

Seperti sebelumnya diberitakan Pikiran-rakyat.com, dalam artikel “Hapus 11,4 Juta Video selama April-Juni 2020, Pihak YouTube Ungkap Alasannya”, angka tersebut merupakan jumlah pehapusan video tertinggi yang dilakukan YouTube dalam periode tiga bulan sejak layanan tersebut diluncurkan di tahun 2005 silam.

Baca Juga: Turun lagi! Simak Update Harga Emas Antam Hari Ini 27 Agustus 2020, Resmi di Pegadaian

Dari 11,4 juta video yang dihapus, 10,8 juta dihapus melalui penandaan otomatis, sedangkan sisanya ditandai berdasarkan pekerjaan manusia.

Perusahaan milik Google itu mengaitkan peningkatan tersebut dengan penggunaan yang lebih besar dari teknologi pendeteksian otomatis setelah gangguan terkait pandemi Covid-19 menyebabkan pengurangan jumlah peninjau manusia.

Baca Juga: Subsidi Upah Rp 1,2 Juta Untuk Pekerja Bergaji Dibawah 5 Juta, Cair Hari Ini! Siapa Saja Yang Dapat?

YouTube mengatakan secara khusus bahwa penggunaan teknologi yang lebih besar memungkinkan beberapa konten yang akan dihapus karena kesalahan.

"Menanggapi Covid-19, kami telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi tenaga kerja tambahan dan mengurangi staf di kantor,” tulis YouTube dalam Laporan Transparansi terbarunya.

Akibatnya, pihak YouTube untuk sementara lebih mengandalkan teknologi untuk membantu beberapa pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh peninjau manusia.

Halaman:

Editor: Ninditoo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x