TP kemudian memutus hubungan dengan mahasiswa Indonesia di Tomks. Manajernya mengatakan hal itu adalah tanda penyesalan TP dan bentuk pengasingan diri.
Baca Juga: Ada Lagi, Youtuber Sampah Bikin Prank Bagi-Bagi Daging Kurban Isi Sampah ke Emak-Emakt
Dalam utas yang dibuat oleh pemilik akun twitter @sandi_sa119, korban J mengatakan bahwa dia diancam oleh orang tua TP dan akan menuntut korban atas kasus pencemaran nama baik.
Sementara itu, sebagai manajer, Jehian mengaku merasa malu dan telah gagal mendidik talent. Dia juga menyatakan penyesalan kepada korban J.
"Tolong berikan dukungan dan semangat kepada JA yang telah berani speak up berulang kali. Tentu sangat sulit bagi dia untuk melakukan ini, dan kami tidak bisa menilai trauma seperti apa yang telah dia lalui," kata Jehian.
Lebih lanjut dijelaskan dalam utas Sandi, tercantum sebuah surat pernyataan yang ditandatangani Gokma pada 26 November 2019. Dalam surat itu, Gokma menyatakan bahwa Turah telah melakukan tindak pelecehan seksual terhadap JA.
"Kami seluruh anggota Permira Tomsk mendukung korban secara moral dan telah memberikan sanksi sosial kepada saudara Turah Parthayana," demikian petikan pernyataan dalam surat tersebut.
Bismilah,
Ini surat dari ketua PPI/Permira kota Tomsk
PS: Nama korban memang sepakat untuk tidak ditutupi pic.twitter.com/ahYAYgaRFv— Libur panjang (@sandi_sa119) August 5, 2020
***(Fitri Nursanniyah/PR Bandunga Raya)