Posisinya tersebut membuatnya berbenturan dengan Jepang. Bahkan karena dianggap berbahaya, terpaksa harus ditutup.
Baca Juga: Indonesia Potensi Terima Sanksi dari FIFA Usai Pembatalan Piala Dunia U-20
Kehidupan Buya Hamka semakin terguncang ketika anaknya meninggal dunia karena sakit. Bahkan ia juga dimusuhi karena dianggap sebagai penjilat. Ia juga diminta mundur dari jabatannya sebagai pengurus Muhammadiyah.
Sinopsis Vol. II
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Hamka memutuskan untuk berkeliling ke seluruh pelosok Medan. Tujuannya yakni untuk mengabarkan pentingnya persatuan antar masyarakat.
Tokoh agama dan militer Indonesia diharapkan agar tidak diadu domba. Namun usahanya tersebut membuatnya terkena tembakan.
Buya Hamka selamat dan kemudian ia pindah ke Jakarta untuk mendirikan Al-Azhar. Tak berjalan mulus, ia malah difitnah terlibat pemberontakan pada Soekarno.
Ia kemudian ditangkap dan disiksa untuk menandatangani surat pengakuan. Pertahanannya mengenai masalah ini membuat ia membuat kitab tafsir Al Azhat, kitab yang paling berpengaruh dalam pendidikan Islam.
Sinopsis Vol. III
Buya Hamka sejak kecil sudah memiliki minat terhadap tradisi dan sastra. Ia bahkan mengabaikan pendidikannya di pesantren yang membuat dirinya berbenturan dengan sang ayah, Haji Rasul.
Baca Juga: NONTON Serial Induk Gajah yang Dibintangi Marshanda dan Dimas Anggara, Viral Banyak Dicari