Sementara posisi ketiga diraih oleh perwakilan USA bernama Arya Shivade dengan total 6138 file. Ajang tersebut memang terbilang bergengsi dengan memperebutkan 200 dolar AS untuk juara pertama dan tambahan hadiah lainnya.
Sebelum meraih posisi pertama dalam kompetisi ini, Nono pernah ikut dalam pertandingan yang sama pada tahun 2021 dengan berada di urutan ketiga.
Baca Juga: Tampil 'Hot' di 'Open BO', Pose Foto Wulan Guritno Duduk di Kursi Bikin Netizen Gagal Fokus
Hal tersebut diungkapkan oleh Perwakilan dari International Abacus World Competition, Lily Sianto terkait prestasi Nono di dunia internasional terutama Sempoa dan Matematika dalam kompetisi ini.
"Nono berada pada juara pertama pada tahun 2022 sedangkan juara tiga diduduki olehnya pada tahun 2021 yang telah membawanya sampai sekarang", kata Sianto.
Sosok Nono menjadi sorotan lantaran murid kelas 2 SD tersebut hidup di wilayah yang bisa dianggap daerah pedalaman. Jarak antara rumah yang ditinggali dengan Kota Kupang berkisar 60 kilometer.
Selain itu, Nono mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT.
Tempat belajar Nono berada di Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR). Tidak hanya hidup bersama kedua orang tuanya, laki-laki berusia 8 tahun tersebut memiliki dua saudara.
Ayah Nono berprofesi sebagai petani. Sementara, sang ibu berkarir sebagai guru. Latar belakang keluarga dan kecerdasan Nono sebagai salah satu murid yang menempuh pendidikan di sekolah dasar pedalaman membuat namanya menjadi viral di TikTok maupun media sosial lainnya.***