Pick Me Girl Melakukan ‘Tanpa Sadar’
Ike Herdiana seorang psikolog dari Universitas Airlangga menegaskan seorang pick me girl tidak hanya berusaha menarik perhatian dari lawan jenisnya saja.
Ia melakukan sikap-sikap pick me girl tersebut karena ia ingin mendapatkan respek serta perhatian dari orang lain.
Selain itu, mereka juga memiliki kebutuhan untuk tampil berbeda, karena hal ini berkaitan dengan kehidupan sosialnya.
Fenomena dari pick me girl lebih mudah dipahami dari sudut pandang psikologis, sebab rupanya, selain hanya bergaya dan ingin tampil mencolok dan berbeda dari orang lain, ada beberapa penyebab yang melatar belakangi seseorang menjadi pick me girl.
Salah satunya seperti yang dijelaskan sebelumnya, yaitu tentang internalized misogyny. Perilaku satu ini sering kali dilakukan oleh seseorang secara tidak sadar serta cukup sulit untuk diidentifikasi, sebab orang yang terjebak dengan internalized misogyny ini telah hidup di tengah-tengah budaya patriarki yang mendukung konsep maskulin tradisional.
Sehingga, terkadang mereka tidak merasa apa yang ia pikirkan dan lakukan itu merendahkan gendernya atau gender lawan jenisnya.***