Google Doodle Tampilkan Rasuna Said Pahlawan Wanita Indonesia dari Sumatra Barat, Siapa Sosok Rasuna Said?

- 14 September 2022, 13:46 WIB
Google Doodle Tampilkan Rasuna Said Pahlawan Wanita Indonesia dari Sumatra Barat, Siapa Sosok Rasuna Said?
Google Doodle Tampilkan Rasuna Said Pahlawan Wanita Indonesia dari Sumatra Barat, Siapa Sosok Rasuna Said? /Google Doodle

Rasuna Said dijuluki sebagai Singa Betina Pergerakan Kemerdekaan Indonesia. Ia adalah sah satu pahlawan wanita dari Sumatra Barat yang dikenal sangat konsen dalam menyuarakan isu-isu sosial, terutama hak-hak seorang wanita pada zamannya.

Rasuna Said juga berkecimpung di bidang jurnalistik. Mengutip dari buku Nama dan Kisah Pahlawan Indonesia karangan Angga Priatna dan Aditya Fauzan Hakim, beliau menjadi pemimpin salah satu redaksi majalah "Menara Putri".

Baca Juga: TERBARU RESMI Daftar 23 Pemain Timnas U-20 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023: Klub, Posisi, Nomor

Melalui karya-karya jurnalistik, Rasuna Said memperjuangkan kesetaraan hak antara laki-laki dan perempuan dalam batas-batas keislaman dan memuat permasalahan yang dihadapi perempuan kala itu.

Semangat juangnya yang membara membuatnya dekat dengan sejumlah tokoh pergerakan nasional, salah satunya Soekarno. Hingga akhirnya Rasuna Said hijrah ke Jakarta dan menduduki posisi penting di pemerintahan.

Setelah kemerdekaan, Rasuna Said menjadi anggota DPR-RIS sebelum menjabat sebagai anggota DPA.

Baca Juga: LIVE VIDIO, Timnas Indonesia U-20 vs Timor Leste Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 Hari ini 14 September 2022

Rasuna lahir di dekat Danau Maninjau di Sumatera Barat pada hari ini, Rabu 14 September pada tahun 1910.

Sejak usia dini, dia kerap menyuarakan isu sosial dan hak-hak perempuan. Keuletan dan kecerdasannya sebagai siswa, dengan cepat membuka jalan untuk menjadi asisten guru, yang memotivasi gadis-gadis muda untuk bermimpi besar.

Pada tahun 1926, Rasuna diundang untuk bergabung dengan Sarikat Rakyat, atau Gerakan Rakyat diikuti oleh Gerakan Islam pada tahun 1930 yang membawanya untuk menyelenggarakan Persatuan Muslim Indonesia (PERMI) yang kritis terhadap kolonialisme Belanda dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.

Halaman:

Editor: Farra Fadila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x