Sejarah awal mulanya mangkuk bergambar jago ini ternyata bukan asli dari Indonesia melainkan berasal dari China. Kepopuleran mangkuk ini tidak dapat diragukan lagi selain sebagai perangkat makan yang wajib digunakan sebagai seserahan dalam upacara pernikahan di China.
Orang Kanton, dari Guangdong, China Selatan, menyebut mangkuk ayam jago dengan Jigongwan. Penduduk di wilayah China utara menyebut mangkuk ini sebagai Gongjiwan, sementara orang dengan dialek Minnan menyebutnya Jijiaowan.
Mangkuk ayam jago lahir pada masa Dinasti Ming periode pemerintahan Kaisar Chenghua (1465-1487). Kala itu, Kaisar memesan empat buah cawan bergambar ayam jago dan ayam betina pada pengrajin keramik khusus kekaisaran di daerah Jingdezhen (Provinsi Jiangxi).
Baca Juga: Mangkuk Ayam Jago Tampil di Google Doodle, Apa Itu Maknanya? Artinya Mangkok Ayam Jago Adalah Apa?
Kaisar Chenghua memesan empat buah cawan keramik dengan teknik doucai, khusus untuk dirinya dan sang istri sebagai tanda cinta. Cawan tersebut terkenal dengan nama Jigangbei atau "cawan ayam", terdiri dari gambar ayam jago, ayam betina, dan anak ayam.
Gambar tersebut bermakna kemakmuran, terlebih dengan kehadiran anak ayam sebagai pertanda banyak anak, banyak rezeki.
Filosofi dan makna mangkuk ayam jago Jigangbei aau mangkuk dengan gambar ayam ini memiliki makna simbolis. Kata Ji berarti ayam, mirip dengan bunyi kata Jia yang bermakna rumah.
Baca Juga: Terjemahan Lirik Lagu Old Love - When I'm With You Feels Like Déjà Vu: Yuji Featuring Putri Dahlia
Gambar bunga peoni melambangkan kekayaan. Sementara pohon pisang dengan bentuk daunnya yang lebar dimaknai sebagai keberuntungan keluarga.
Kaisar-kaisar China begitu menyukai mangkuk ayam jago tersebut. Beberapa penggemar Jigangbei seperti Kaisar Wanli (memerintah 1572-1620) dan Kaisar Kangxi (memerintah 1661-1722) dari Dinasti Qing. Begitu sukanya mereka dengan mangkuk tersebut, sampai-sampai mematok harga tinggi untuk gambar ayam jago. Selain itu, ada pula Kaisar Qian Long (memerintah 1735-1796) yang membuat puisi khusus berisi pemujaan pada mangkuk ayam jago pada 1776.