Kedua mahasiswa itu, kata dia, diajak seseorang untuk mampir ke rumah dan kemudian diberi suguhan makanan dan sebagainya.
"Dan ceritalah 'ini desa apa? si mahasiswanya tanya. Dan dijawablah 'ini Desa Penari'," kata Sudirman melanjutkan.
Mahasiswa itu kemudian pulang saat hari menjelang malam dengan membawa bingkisan oleh-oleh dari si empunya rumah yang disinggahi.
"Nah bingkisan ini bagus, kemasannya pakai kertas koran gitu kan. dimasukkan ke tas, dibawalah pulang, langsung ke wisata ke Rowo Bayu," katanya.
"Di bawah tiang bendera ada bundaran bangunan, temen-temannya udah di situ. Ceritalah (kedua) mahasiswa ini bahwa dari atas dan ada desa, namanya Desa Penari," ujarnya menambahkan.
Namun, disampaikan oleh Sudirman jika para teman-teman mahasiswa tersebut tak percaya, lalu ditunjukkan bingkisan yang dibawa kedua mahasiswa tersebut.
"Dan betapa terkejutnya, begitu dibuka ternyata bukan lagi bungkus koran, kertas, tapi daun talas. Setelah dibuka isinya kepala kera baru dipotong," ucapnya.
Peristiwa itu bahkan membuat seorang mahasiswa laki-laki pingsan dan beberapa hari kemudian meninggal dunia.