“Kronologinya tonan mau menunjukan surat undangan dan diketemukan lagi oleh security lain ( kepala security ) yang lagi2 seperti tidak diterima dengan muka masam,dan raut wajah yang marah2. Dia menunjukan isi WA dan undangan yang tertulis bahwa dia diundang interview,” lanjutnya
Dalam kronologi yang dibagikan, terlihat kekecewaan atas pelayanan yang diberikan oleh mitra ojek online, yang tidak ramah terhadap penyandang disabilitas.
Hal ini napak pada tes yang diberikan terhadap Tonanda Putra untuk membuktikan bahwa dirinya adalah benar-benar penyandang disabilitas.
Baca Juga: Bos Tesla Elon Musk Pake Kaos Oblong, Saat Bertemu Luhut Binsar Pandjaitan, Jadi Sorotan Netizen
Permintaan yang diajukan oleh penguji dalam tes penerimaan mitra ojek online ini dinilai tidak memiliki sopan santun, bahkan terkesan tidak mempercayai keadaan tuna rungu yang diderita oleh Tonanda Putra.
“Malah Disuruh membaca dengan jelas dan keras, Tonan sudah mengikuti. Sampai di tes dengan dipanggil dari jauh, wah TIDAK SOPAN.. malah coba tes lg Dipanggil,bertepuk tangan kencang2,seolah2 mengetes pendengarannya yang memang Tuli.” Tulis Amanda Farliany.
Tidak berhenti hanya sampai tes saja, setelah serangkaian tes yang diberikan terhadap Tonan, pihak mitra ojek online mengatakan bahwa tidak ada lowongan untuk penyandang disabilitas tuna rungu.
Keadaan inilah yang membuat Amanda Farliany mengungkapkan kekesalannya dan memberikan surat terbuka terhadap pihak ojek online.