Sementara itu, Thyme dan Gorya juga semakin dekat. Bahkan mereka mulai berani untuk menyampaikan rasa cinta semakin intens usai first kiss pertama sejak mereka pacaran.
Ibu dari Thyme telah mengetahui hubungan anaknya dengan Gorya semakin intens, sebab itulah ia kembali ke Thailand dan berupaya menjauhkan Thyme dan Gorya.
Gelagat dari Roselyn ini diketahui oleh Ren, ia kemudian segera berkunjung ke rumah Gorya untuk melihat hal buruk apa yang akan dilakukan oleh ibu temannya tersebut.
Benar saja, ibunya Thyme menyuruh beberapa bawahnya untuk mengeluarkan semua perabotan dari rumah Gorya. Karena saat itu Gorya sedang berdua dengan Thyme.
Gorya akhirnya pulang ke rumah, di perjalanan ia melihat Ren seperti sedang khawatir. Gorya kemudian berlari menuju rumahnya yang satu persatu mulai dibongkar.
Saat itu ia tidak bisa berkata apa-apa, Gorya tertunduk lemas dan sedih. Sang kekasih Thyme mengetahui kabar itu kemudian langsung menghubungi ibunya.
Namun, sayangnya Roselyn tampaknya tidak ingin berhenti untuk terus menyakiti Gorya.
“Hidup itu seperti permainan papan catur yang mempertaruhkan nyawa seseorang,” kata Roselyn.
Ibunya Thyme berencana ingin bertindak seperti permainan kartu merah yang dilakukan Thyme dahulu, tujuannya agar Gorya mundur.