Masa kecil Dorce terbilang kurang bahagia, pasalnya saat usianya belum genap satu tahun, ibunya yang bernama Dalifah meninggal dunia tepat diusianya yang masih 3 tahun.
Ayah Dorce bernama Achmad Ketjepet adalah seorang pelukis dan juga tentara.
Sang ayahn meninggalkan rumah ketika ia berusia 5 bulan dan ditemukan meninggal ketika Dorce masih berusia satu tahun.
Kemudian Dorce dibesarkan oleh neneknya yang bernama Siti Darama, sosok neneklah yang mengenalkan musik dan seni pada Dorcee disaat ia duduk di bangku Sekolah Dasar.
Saat usianya menginjak 5 tahun, Dorce pindah ke Jakarta untuk tinggal bersama bibinya, Dalima.
Perjalanan karir Dorce dikenal publik luas ketika berhasil muncul di TVRI cabang Surabaya di tahun 80-an. Setelah dikenal publik, Dorce kemudian diundang ke TVRI Pusat di Jakarta.
Terkenalnya Dorce sebagai komedian transgender juga merambah ke dunia layar lebar pada tahun 1989-1990. Dorce menjadi pemeran utama dalam dua film sekaligus, yakni Dorce Sok Akrab (1989) dan Dorce Bertemu Jodoh (1990).
Almarhum juga sempat memandu acara di Trans TV bertajuk Dorce Show sejak Januari 2005. Bahkan, Dorce kerap disebut sebagai Oprah Winfrey-nya Indonesia berkat gaya dalam membawakan gelar wicara tersebut dengan sangat menarik.