Network
Dorce yang menjadi yatim piatu di usia balita lantas dibesarkan oleh sang nenek yang bernama Siti Darama. Nenek dari Dorce Gamalama yang akhirnya memperkenalkan musik padanya saat masih di bangku Sekolah Dasar. Ketika berusia 5 tahun, ia pindah ke Jakarta untuk tinggal bersama bibinya, Dalima.
Dorce mengungkapkan bahwa ia pertama kali mengalami disforia gender ketika berusia 7 tahun. Kala itu, Dorce kecil merasa dipenjara di tubuhnya sendiri. Ia pertama kali mengenakan gaun wanita di atas panggung ketika berperan sebagai seorang nenek. dalam drama sekolah Hari Kemerdekaan Indonesia.
Ia mulai tampil di panggung dengan pakaian wanita ketika remaja dan bergabung ke band transgender Fantastic Dolls. Saat itulah ia mendapatkan nama panggilan dari Myrna pemimpin kelompok tari waria Fantastic Dolls, yaitu Dorce Ashadi.
Baca Juga: Mendadak Dorce Gamalama Dilarikan ke Rumah Sakit, Sang Komedian Kritis Tak Sadarkan Diri?
Dalam perjalanan karirnya, Dorce semakin menikmati perannya sebagai seorang wanita hingga memutuskan untuk operasi ganti kelamin di rumah sakit di Surabaya. Walaupun mendapat tentangan dari berbagai pihak dan menjadi kontroversi, nama Dorce justru semakin dikenal dan menjadi pemberitaan media massa pada saat itu.
Dorce Gamalama meraih kepopulerannya ketika berhasil muncul di TVRI cabang Surabaya di tahun 80-an. Setelah dikenal publik, Dorce kemudian diundang ke TVRI Pusat di Jakarta. Ketenaran Dorce juga merambah ke dunia layar lebar pada tahun 1989-1990. Dorce menjadi pemeran utama dalam dua film sekaligus, yakni Dorce Sok Akrab (1989) dan Dorce Bertemu Jodoh (1990).
Dorce pernah memandu acara di Trans TV bertajuk Dorce Show sejak Januari 2005. Bahkan, Dorce kerap disebut sebagai Oprah Winfrey-nya Indonesia berkat gaya dalam membawakan gelar wicara tersebut dengan sangat menarik. Sebelumnya, ia juga pernah menjadi pembawa acara Kencan di Indosiar bersama Eko Patrio sejak tahun 2002 hingga 2005.
Baca Juga: Heboh di Jagat Maya, Dorce Gamalama Resmi Menjadi Sopir Raffi Ahmad
Nama Dorce bahkan tercatat dalam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) karena berhasil meluncurkan sembilan album sekaligus hanya dalam waktu lima bulan sejak November 2005 hingga Maret 2006. Album yang melibatkan 74 artis itu menempatkan Dorce masuk di posisi 1883 dalam daftar penerima penghargaan MURI.
Berikut ini biodata Dorce Gamalama :
