MEDIA BLITAR – Animasi Upin Ipin diakui Ketua Komisi Penyiaran Indonesia, Agung Suprio sebagai propaganda pemerintah Malaysia.
Menurut Agung Suprio, sumber daya manusia di Indonesia mampu untuk membuat animasi seperti Upin Ipin.
Kemudian Ketua KPI ini menjelaskan alasan stasiun televisi yang jarang menayangkan kartun buatan Indonesia, karena biaya yang dikeluarkan sangat mahal.
"Kalau kita produksi kartun Indonesia, itu mahal banget. Padahal orang yang buat kartun di Indonesia gak kalah jago, dan banyak banget, gak sedikit," tutur Agung Suprio dliansir MediaBlitar.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Jumat, 10 September 2021.
Baca Juga: Ketua KPI, Agung Suprio Mendadak Kabur Diajak Diskusi Kasus Pelecehan Seksual dengan Najwa Shihab
Dirinya pun menyoroti pembuat animasi Upin Ipin yang berasal dari Bandung, Jawa Barat yang dibeli dan diproduksi oleh negara tetangga, Malaysia.
"Upin Ipin saja katanya dari Indonesia, yang buat itu," ujar Agung Suprio.
Soal animasi terkenal itu, Agung juga menyebut jika proses produksi animasi Upin Ipin disubsidi oleh Pemerintah negeri Jiran.
"Lu tahu gak Ipin Upin? Itu disubsidi oleh Pemerintah Malaysia," kata Agung Suprio.
Baca Juga: Enggan Berdialog dengan Najwa Sihab, Ketua KPI Keluar Tinggalkan Studio Mata Najwa