MEDIA BLITAR-Beberapa akhir ini media sosial tengah dihebohkan dengan sebuah video yang menunjukkan seorang pria dan wanita yang diduga mengalami gancet. Lalu apa itu gancet dan bagaimana medis mengungkapkannya?
Video tersebut diketahui dipublikasikan oleh akhun @user1338651bunga pada hari Senin, 6 September 2021. Bahkan, video tersebut telah ditonton lebih dari 12,4 juta kali dalam waktu sehari.
Video unggahan tersebut tentunya menjadi viral dan memperoleh berbagai tanggapan dari netizen. Dalam video tersebut menunjukan pasangan pria dan wanita tengah tidak berbusana dan hanya tertutupi selimut.
Malunya, kedua pasangan tersebut dikelilingi oleh orang dengan berbaju agamis sedang mendoakan kedua pasangan tersebut.
“Azab berzina, pasangan ini gancet gx bisa dilepas," tulis pemilik akun @user981338651bunga.
Tentu saja, viralnya video tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya apa itu gancet dan bagaimana medis berbicara mengenai masalah tersebut?
Dikutip Media Blitar dari Medicaldaily, Gancet lebih dikenal sebagai penis captivus dalam istilah medis. Hal tersebut dapat terjadi saat penis tertahan oleh vagina saat berhubungan intim.
Baca Juga: Link Video Gancet Viral di TikTok, Si Pemeran Wanita Menjerit Begini Kronologinya
Selama berhubungan intim, penis dapat mengalami macet. Kemacetan tersebut tidak dapat dilepas dan perkara tersebut bukanlah mitos belaka.
Gagasan mengenai penis yang macet tersebut telah mengingatkan salah satu film pada tahun 2007 yakni Teeth. Film tersebut bergenre horror absurd. Namun pada kenyataannya, perihal penis captivus tidak tidaklah mengerikan seperti yang dibayangkan oleh kebanyakan orang. Bahkan, peristiwa tersebut sudah hal lumrah.
Berdasarkan penuturan direktur klinis pengobatan gender dan seksual Devon Partnership NHS Trust di Inggris, Dr. John Dean mengungkapkan penyebab gancet lantaran kontraksi pada otot dasar panggul wanita.
Baca Juga: Link Video Gancet Bukan Suami Istri Viral di TikTok, Posisinya Jadi Sorotan, Netizen Berburu
Baginya, peristiwa tersebut dapat terjadi beberapa waktu dan tidak terjadi selama berjam-jam. Meskipun demikian, kondisi tersebut tentunya sangat menyiksa. Umumnya, peristiwa Penis captivus lebih banyak terjadi pada hewan dibandingkan manusia, terutama pada anjing.***