Network
MEDIA BLITAR – Sosok Ustaz Abdul Somad (UAS) tentu tidak asing bagi publik tanah air. Hal ini membuat ragam aktivitas hingga seruannya kerap curi perhatian.
Seperti yang diketahui, jika beberapa waktu lalu, UAS sempat menyerukan ajakan untuk menggalang dana, guna membeli kapal selam.
Penggalangan dana ini, dilakukan setelah terjadinya insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402.
Dan baru-baru ini, UAS kembali mengajak publik untuk bersama-sama menggalang dana bagi Palestina.
Dan aksi UAS ini pun, mendapatkan sorotan dari politisi tanah air, seperti Ferdinand Hutahaean dan Dewi Tanjung.
Melalui cuitan Ferdinand Hutahaean di Twitter pada 16 Mei 2021, dirinya menanyakan kembali nasil galang dana untuk kapal selam yang sempat disuarakan oleh UAS beberapa waktu lalu, disertai potret penggalangan dana untuk Palestina yang disuarakan UAS saat ini.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Ajak Patungan Beli Kapal Selam, Hidayat Nur Wahid Beri Komentar Seperti Ini
“Uang kapal selam sudah bagaimana nasibnya?” tulis Ferdinand Hutahaean.
Tentu cuitan mantan politisi Demokrat ini, mendapatkan ragam komentar dari netizen yang turut menanyakan hal yang sama, sembari menilik kondisi negeri sendiri.
Dan baru-baru ini, tak hanya Ferdinand Hutahaean yang menyototi aksi UAS ini, Dewi Tanjung pun turut menuliskan cuitan di Twitter pada 17 Mei 2021, dan menilai jika penggalangan dana untuk membeli kapal selam yang diserukan oleh UAS tidak jelas, dan kini sedang menggalang dana untuk Palestina.
Baca Juga: Galang Donasi untuk Palestina, hingga Capai Lebih dari Rp6 Miliar, Fadil Jaidi Bongkar Fakta Ini
Dewi Tanjung pun menilai jika ucapan sangatlah mudah, tetapi ada poin penting dan sulit untuk dilaksanakan, yaitu pembuktiannya.
“Uang galang dana beli kapal selam aja nggak jelas.
Sekarang si SOMAD mau galang dana untuk Palestina.
Kalau Cuma ngomong sih gampang aja, membuktikannya paling susah,” tulis Dewi Tanjung.
Aksi dari UAS dalam penggalangan dana untuk membeli kapal selam, hingga aksi untuk Palestina ini pun, memang tuai pro dan kontra publik.
***
