Network
MEDIA BLITAR – Tidak dipungkiri bahwa Raffi Ahmad pernah terjerat kasus penyalahgunaan narkoba, hingga dirinya harus ditahan pihak BNN pada tahun 2013.
Atas kasus ini, Raffi Ahmad harus menjalani serangkaian pemeriksaan dan menanggung konsekuensi atas tindakannya kala itu.
“Itu yang paling berat, karena itu pertama kalinya gue mendapatkan kasus yang menjadi perbincangan nasional,” ucap Raffi Ahmad yang dikutip dari bincang-bincang santainya dengan Sule, yang diunggah di kanal Youtube Sule Channel pada 9 Februari 2021.
Baca Juga: Temukan Titik Terang, Inilah Isi CD Milik Roy di Ikatan Cinta RCTI 11 Februari 2021
Raffi Ahmad kemudian menjelaskan bahwa dirinya mengaku salah atas perbuatannya, dan harus menjalani prosedur yang di tetapkan, meski pil haram yang dikonsumsi Raffi Ahmad belum ada di undang-undang pada saat itu.
“Nah, akhirnya itu, (pihak BNN) nangkep barang buktinya itu belum ada di undang-undang (pada saat itu), tapi memang gue salah. Gue akuin itu, gue salah. Tapi gue tetep menjalani prosedur,” kata Raffi Ahmad.
Raffi Ahmad menuturkan bahwa di masa mudanya yang harus terjebak dalam situasi tersebut, membuatnya sangat terpuruk. Terlebih lagi pihak BNN melakukan pembekuan uang untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, Raffi Ahmad masih memiliki tanggungan cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya.
Baca Juga: Mendadak Unggah Foto Mendiang Sang Istri, Begini Penjelasan Indro Warkop DKI
“Nah waktu itu kan masih muda, tahun 2013-an. Bayangin aja, uang habis, habis itu maksudnya, ya dulu kan gue konsumtif, beli mobil, beli ini, jadi dulu uang cash juga nggak banyak. Sampai di-freeze sama pihak kepolisian dan BNN,” ucap Raffi Ahmad menjelaskan kondisinya kala itu kepada Sule.
“Karena, gue dicek, ada unsur sama bandar nggak. Selain itu, cicilan gue dulu banyak, cicilan gue dulu waktu muda Rp500 juta sampai Rp1 Miliar itu cicilan gue. Itu gila nggak gue?” sambung Raffi Ahmad.
