MEDIA BLITAR – “Maturnuwun mas-mas NCT sudah mengapresiasi karya Mendung Tanpo Udan #mendungtanpoudan BANGGA DADI WONG JOWO,” tulis Ndarboy Genk melalui akun Twitter @ndarboygeng.
Beberapa hari yang lalu jagat internet dihebohkan dengan lagu Mendung Tanpo Udan yang dijadikan backsound joget NCT Dream lewat akun Instagram @NCTdream.
Terlihat lagu yang dijadikan backsound oleh NCT Dream ini dibawakan oleh Ndarboy Genk.
Ndarboy Genk merupakan salah satu musisi yang turut memopulerkan lagu dangdut dengan bahasa jawa yang bisa dinikmati dari segala kalangan.
Lagu ini memang pernah meledak di pertengahan tahun 2021.
Melalui wawancara yang dilakukan oleh Vincent dan Desta di kanal Youtube TonightShowNet, Ndarboy menjelaskan bahwa beliau mempunyai cita2 ingin menjadi seniman sejak dari jaman SMP.
Menurutnya, lagu Mendung Tanpo Udan bercerita tentang harapan, namun tidak semua harapan akan berjalan sesuai rencana.
Dari wawancara tersebut, Ndarboy Genk menjelaskan bahwa lagu Mendung Tanpo Udan ini aslinya adalah ciptaan dari mahasiswa ISI Jogjakarta yang dibuat selama 6 bulan.
Baca Juga: Profil dan Biodata Chenle NCT Dream, Kewarganegaraan, Posisi, Zodiak
Ndarboy Genk tertarik dengan lagu tersebut, karena dia teringat dengan mantan kekasihnya.
Mahasiswa ISI Jogjakarta pencipta Mendung Tanpo Udan tersebut adalah Kukuh Prasetya.
Kukuh Prasetya merupakan seorang aktor alumnus jurusan Teater di ISI Yogyakarta.
Berbeda dengan versi viralnya yang dibawakan Ndarboy Genk, lagu orisinal Mendung Tanpo Udan lebih bernada Pop dengan nuansa sendu.
Diceritakan melalui kanal Youtube Mojokdotco, ide lirik Mendung Tanpo udan berawal dari obrolan setelah pulang kuliah.
Baca Juga: Profil dan Biodata Haechan NCT Dream yang Viral Joget dengan Backsound Mendung Tanpo Udan
Mereka berdiskusi mengenai apa rencana mereka setelah lulus kuliah.
Kukuh menceritakan bahwa teman-temannya banyak yang ingin pulang kampung setelah lulus kuliah dan membayangkan membayangkan bisa berumah tangga, hidup damai memakai sarung, dengan istri yang memakai daster.
Sebelum akhirnya menciptakan Mendung Tanpo Udan , Kukuh seringkali melamun di dekat jemuran, dan sering dimintai tolong angkat jemuran ketika mendung, namun ternyata yang terjadi hujan tidak jadi turun.
Berbekal cerita jaman kuliah hingga kebiasaan melamun di dekat jemuran, maka teciptalah Mendung Tanpo Udan.
Lagu ini juga tercipta sebagai apresiasi Kukuh yang juga merasakan dampak dari pandemi di Indonesia.
Setelah selama tujuh bulan bertahan di Jakarta, saat pandemi dengan hanya berbekal 3 juta, dan tiap hari makan dengan lauk tempe.
Semangat Mas Kukuh, semoga sukses tanpo udan.***