MEDIA BLITAR – Aldi Taher akhirnya dipertemukan dengan Dinar Candy. Usai memprotes video mlik Dinar Candy dan Deddy Corbuzier yang dinilainya masuk kategori konten maksiat.
Dilansir dari kanal YouTube milik Deddy Corbuzier, Aldi diminta untuk berbicara langsung dan mengeluarkan pendapatnya terkait video yang ia komentari.
“Lha ini orangnya yang loe bilang maksiat maksiat,” ungkap Deddy.
Baca Juga: Meski Jadi Antagonis dalam Ikatan Cinta, Ternyata Glenca Chysara Sosok Wanita yang Peduli Sesama
Menurut Aldi, Deddy mengundangnya karena ingin pansos saja ditengah banyaknya pemberitaan tentang dirinya.
“Gue kemari, Deddy Corbuzier insyaAllah mau pansos sama gue,” ungkap Aldi Taher.
Dinar Candy pun angkat bicara dan menanyakan kepada Aldi terkait videonya dan Deddy Corbuzier.
Baca Juga: Dekat dengan Seorang Pria Hingga Foto Bentuk Pose Cinta, Glenca Chysara Miliki Kekasih Baru?
Alhasil Aldi Taher malah membahas terkait dirinya yang diundang ke podcast Deddy Corbuzier.
“Tapi alhamdulillah loh udah kasih panggung gue. Gue sebut nama loe terus,” ujar Aldi Taher.
Dinar Candy menanyakan jika dulu Aldi Taher pernah mengatakan bahwa tidak mau diundang ke podcast Deddy Corbuzier.
“Btw waktu itu kan pernah bilang kalau gak mau diundang ke Deddy Corbuzier sebelum dihapus postingan yang sama Dinar Candy,” kata Dinar Candy.
“Waktu itu kan, ya sekarang berubah pikiran,” jawab Aldi Taher.
Baca Juga: Bela-belain Potong Rambut Pendek untuk Persiapkan Peran Antagonis, Amanda Manopo: Mukaku Melankolis
Dinar Candy dan Deddy Corbuzier menanggapi pernyataan Aldi Taher dengan santai dan dibumbui dengan wajah tertawa.
“Dah, capek kan, nyesel? Udah gue bilang juga loe,” ungkap Deddy ke Dinar Candy dengan tersenyum.
“Kesel om,” jawab Dinar Candy memandang Deddy Corbuzier.
“Kapan-kapan dong ngaji sama aku,” ajak Dinar Candy ke Aldi Taher.
Baca Juga: Mata Batin Mbak You: Ada Jarak antara Sule dan Nathalie Holscher!
“Ngapain ngaji sama kamu? Ngaji itu antara kamu dan Allah,” jawab Aldi Taher.
Selanjutnya mereka saling mengomentari terkait postingan masing-masing yang seharusnya tidak saling hujat.
“Ya hak sayalah kenapa kamu publish, saya sebagai netizen,” ungkap Aldi Taher.***