Tradisi ini, digelar sekitar 1-2 minggu sebelum puasa, Dugderan dikenal sebagai pesta rakyat dan identik dengan momentum meriam, kembang api, kuda lumping, arak-arakan, tubuh bedug, dan ritual pengumuman awal puasa.
Selain itu, tradisi Dugderan telah diadakan sejak tahun 1882 pada masa Kabupaten Semarang dibawah kepimpinan Tumenggung Ario Purbaningrat, perayaannya telah dimulai sejak zaman kolonial yang dipusatkan di kawasan Masjid Agung Semarang atau masjid besar Semarang Masjid.
Selain tradisi Dugderan, ada juga tradisi Nyadran di Jawa Tengah. Tradisi inilah adalah pembersihan makam sekaligus ziarah ke makan keluarga untuk mendoakan mereka yang telah meninggal.
Nyadran tak hanya dalam bentuk ziarah tapi juga dilakukan di masjid atau mushola, tradisi ini sudah diwariskan sejak zaman Walisongo dan berasal dari tradisi hindu-budha sejak abad ke-15.
Selain itu, ada juga tradisi Meugang merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Aceh berupa kegiatan menyembelih hewan ternak.
Biasanya penyembelihan hewan dilaksanakan dua hari menjelang Ramadhan, setelah disembelih sebagian lagu akan dibagikan kepada para tetangga dan disantap bersama keluarga.
Baca Juga: Apa Arti Maksud Angka 50 yang Viral di TikTok? Istilah 'Lima Puluh' Jadi Bahasa Gaul di Media Sosial
Ada juga tradisi Balimau, merupakan tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang berkembang di kalangan masyarakat Minangkabau.
Biasanya, tradisi ini dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian, diwariskan secara turun-temurun tradisi Balimau dipercaya telah berlangsung secara berabad-abad.