MEDIA BLITAR - Beberapa waktu lalu dunia telah dihebohkan dengan kabar bahwa aplikasi Muslim Pro telah menjual data lokasi penggunanya ke militer Amerika Serikat.
Dilansir dari antaranews 19 November 2020, Pengembang dari aplikasi Muslim Pro telah membantah tudingan bahwa pihaknya menjual data penggunanya kepada militer Amerika Serikat.
Baca Juga: Ungkap Alasan Polda Metro Jaya Undang Anies Baswedan untuk Klarifikasi
"Laporan media beredar bahwa Muslim Pro telah menjual data pribadi penggunanya ke militer AS. Ini tidak benar," ujar Muslim Pro dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situsnya hari ini.
Pihak Muslim Pro memiliki komitmen untuk melindungi dan mengamankan privasi data pengguna. "Ini adalah masalah yang kami tangani dengan sangat serius," tambah Muslim Pro.
Pihak Muslim Pro menyebutkan telah menerapkan pengaturan keamanan standar industri dan langkah-langkah perlindungan dan memilih mitra teknologi terkemuka untuk menjaga agar data pengguna tetap aman di infrastruktur cloud-nya.
Baca Juga: Punya Kendala Terkait Pelatihan dan Sertifikat Kartu Prakerja? Berikut Hal Yang Harus Dilakukan
"Kami juga terbuka dan transparan tentang informasi pribadi yang kami kumpulkan, simpan, dan proses karena kepercayaan jutaan saudara dan saudari ummah yang dimasukkan ke dalam Muslim Pro setiap hari sangat berarti bagi kami," Jelasnya.