Network
MEDIA BLITAR - Film "Kiblat" menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat karena kontroversi yang dihadirkan melalui materi promosinya, khususnya trailer dan poster film. Salah satu aspek yang paling banyak menuai kritikan adalah poster yang menampilkan seseorang sedang melakukan gerakan sholat rukuk namun wajahnya tidak menghadap ke arah sujud, melainkan menengadah. Kontroversi ini bahkan menarik perhatian Menteri Pariwisata dan Perekonomian Kreatif, Sandiaga Uno, yang turut memberikan tanggapan terkait potensi film ini terhadap penonton.
Pesan Moral dalam Film Horor: Tanggapan Sandiaga Uno
Menurut Sandiaga Uno, seorang pemuka agama, film horor seharusnya tidak sekadar menghibur, namun juga harus memberikan pesan moral kepada penontonnya. Ia menegaskan bahwa film horor seharusnya juga memberikan pengingat akan kehidupan sesudah mati, serta tidak membuat seseorang menjauh dari agama.
Sinopsis Film "Kiblat": Membongkar Ajaran Spiritual yang Menyesatkan
"Kiblat" mengisahkan tentang seorang gadis bernama Ainun yang berusaha menjadikan ayahnya sebagai teladan. Ayahnya, seorang pemuka agama yang baru saja meninggal dunia, dikenal sebagai sosok yang patut dijadikan panutan dalam kehidupan spiritual. Namun, ketika Ainun menyelidiki lebih dalam ajaran spiritual yang ditinggalkan ayahnya, ia menemukan berbagai kejanggalan. Ajaran tersebut ternyata terbukti sesat, meskipun ayahnya sebelumnya dikenal sebagai seorang ulama yang seharusnya memberikan ajaran Islam yang benar.
Kritikan dan Tanggapan Terhadap Materi Promosi
Kritik terhadap film “Kiblat” tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat umum dan tokoh agama. Ketua MUI Bidang Dakwah, KH Cholil Nafis, menyoroti judul film yang dianggap sebagai acuan beribadah bagi umat Islam. Ia menegaskan bahwa gambaran seram dalam poster film tidak sesuai dengan makna sebenarnya dari kiblat itu sendiri. Selain itu, seorang da'i dan penulis, Ustad Hilmi Firdausi, mengkritik alur cerita film ini yang dinilainya tidak mendidik dan bahkan dapat membuat sebagian orang menjadi takut untuk melakukan sholat.
Perhatian Serius Terhadap Kontroversi Film "Kiblat"
Kontroversi yang dihadirkan oleh film "Kiblat" melalui materi promosinya menjadi sorotan yang perlu mendapat perhatian serius dari para pembuat film dan pemerintah. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau berdampak negatif terhadap masyarakat, terutama dalam hal spiritualitas dan keagamaan. Oleh karena itu, perlu adanya langkah-langkah yang bijaksana untuk menanggapi kontroversi ini dengan tepat.
